Apa itu ITIL? Seberapa pentingkah penerapan ITIL bagi pelaku bisnis?

Nama: I Kadek Tribuana Tungga Wibowo
NIM: 2005551103
Prodi/Fakultas/Universitas: Teknologi/Teknik/Udayana
Mata Kuliah: Manajemen Layanan TI (B)
Dosen: I Putu Agus Eka Pratama, S.T., M.T.


Sebuah organisasi/perusahaan yang menggunakan IT atau memiliki unit IT didalamnya, membutuhkan sebuah kerangka kerja sebagai pedoman agar tetap terus beradaptasi akan perubahanan, perkembangan, dan inovasi yang ada untuk tetap memberikan kualitas service yang baik dan meningkatkan sistem kerja. 

Untuk itu, mereka harus memiliki pedoman atau petunjuk terkait dengan IT Service Management (ITSM) yang disebut dengan ITIL.

Apa itu ITIL?

ITIL adalah singkatan dari Information Technology Infrastructure Library yang diakui secara global merupakan sebuah kerangka kerja (framework) yang didalamnya terdapat best practices atau penjelasan-penjelasan mengenai ITSM dijadikan pedoman yang harus diterapkan oleh organisasi/instansi/perusahaan yang menggunakan IT atau memiliki unit IT didalamnya guna meningkatkan kualitas pelayanan dan sistem kerja.

ITIL diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, Pustaka Infrastruktur Teknologi Informasi dapat diartikan sebagai suatu konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi. ITIL membahas tentang pengelolaan TI dengan memberikan deskripsi detail tentang beberapa praktik TI penting seperti daftar cek, tugas serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.

Bagaimana awal mula munculnya ITIL?

ITIL pertama dikeluarkan oleh OGC (Office Goverment of Commerce) Inggris di tahun 1980, ketika masifnya penggunaan IT pada perusahaan/instansi/organisasi disertai dengan manajemen IT di dalamnya.

Perkembangan ITIL

1. ITIL versi 1 (1980)

Pada akhir 1980-an, pemerintahan Inggris menyadari ketergantungan mereka yang semakin besar pada teknologi. Untuk menstandarisasi manajemen teknologi, pemerintahan memanfaatkan Central Computer & Telecommunications Agency (CCTA) untuk menciptakan praktik terbaik yang berorientasi pada proses. Kemudian ITIL versi pertama dibentuk berdasarkan pada siklus plan-to-check-act (PDCA).

2. ITIL versi 2 (1990)

Penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan karena ikuti dengan awal masifnya penggunaan internet, ITILv2 terkenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).

3. ITIL versi 3 (2000)

Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL yang intinya terdiri dari lima bagian yang menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah service strategy, service design, service transition, service operation, dan continial service imporvement. ITILv3 muncul pada awal masifnya internet untuk industri atau bisnis (era dot com). ITILv3 memiliki 24 proses layanan. ITILv2 memiliki 10 proses layanan.

4. ITIL versi 4 (2019)

Pada tahun 2013, perusahaan patungan antara Pemerintahan Inggris dan Capita, sebuah perusahaan konsultan, membentuk Axelos untuk mengembangkan dan mengelola Portofolio Praktik Terbaik Global dengan lebih baik. Pada bula Februari, Axelos merilis ITILv4. 
ITIL 4 merupakan versi terbaru yang menyediakan beberapa inovasi berupa model digital yang memungkinkan organisasi untuk bersama-sama menciptakan nilai efektif dari produk dan layanan yang didukung TI. ITIL 4 dibangun di atas kemajuan ITIL selama beberapa dekade sebelumnya, dengan mengembangkan praktik ITSM yang mapan untuk konteks yang lebih luas dari pengalaman pelanggan, aliran nilai, dan transformasi digital. ITIL 4 juga mempromosikan keselaran yang lebih besar dengan cara kerja baru, seperti Lean, Agile, dan DevOps untuk menciptakan nilai bisnis bersama.


Peran ITIL Secara Umum

Penggunaan ITIL banyak digunakan padah tahun 1980-an, karena ITIL menawarkan sejumlah hal yang diperlukan oleh organisasi/perusahaan/instansi, yaitu sebagai berikut.
  • ITIL menawarkan sebuah pendekatan (approach) terbaik untuk penyediaan layanan berbasis IT dan manajemen layanan berbasis IT.
  • Menawarkan pendekatan berbasis best practice.
  • Dapat digunakan oleh semua perusahaan dll.
  • Membantu perusahaan/dll untuk mencapai tujuan bisnis melalui manajemen resiko secara lebih baik dan efektif.
  • Membantu meningkatkan hubungan antara perusahaan dengan masyarakat, menghemat anggaran dan biaya, serta menciptakan lingkungan IT yang tumbus secara bebas dan dinamis.

Siapa yang menggunakan ITIL?

Semua organisasi di dunia baik besar, menengah, atau kecil menggunakan ITIL untuk membantu meningkatkan nilai layanan mereka. ITIL membantu organisasi di semua industri dan sektor untuk:
  • Memecahkan masalah bisnis
  • Meningkatkan kemampuan TI
  • Menerapkan kemampuan baru yang secara langsung memberikan nilai bisnis
Perusahaan dalam dan luar yang menggunakan ITIL?
  • Dalam negeri: Telkom, Telkomsel, Pertamina, dll.
  • Luar negeri: IBM, Microsoft, Honda, Toyota, HP, dll

Manfaat ITIL

Secara umum manfaat ITIL adalah membantu organisasi berhasil dalam manajemen layanan. Berikut ini manfaat dari penerapan ITIL.
  • Meningkatkan Return on Investment (RoL) di bidang TI.
  • Meningkatkan kapabilitas dan produktivitas.
  • Meningkatkan kepuasan usernya.
  • Menigkatkan hubungan antara organisasi (sebagai penyedia layanan) dengan masyarakat (pengguna layanan).
  • Membantu mengikuti perkembangan terkini di bidang TI
  • Membantu proses integrasi layanan berbasis TI

ITILv3 (vs) ITILv4

Memperkenalkan adanya life cycle layanan yang dipecah menjadi 5 tahapan.

1. Strategi Layanan (ITIL Service Strategy)

Service strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tetapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan.

Topik-topik yang dicakup dalam service strategi adalah sebagai berikut.
- Service Portfolio Management
- Financial Management
- Demand Management

Service strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.

2. Desain Layanan (ITIL Service Design)

Service design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. 

Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.

Proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:
- Service Catalog Management
- Service Level Management
- Supplier Management
- Capacity Management
- Availability Management
- IT Service Continuity Management
- Information Security Management

3. Transisi Layanan (ITIL Service Transition)

Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang diubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:
- Transition Planning and Support
- Change Management
- Service Asset & Configuration Management
- Release & Deployment Management
- Service Validation
- Evaluation
- Knowledge Management

4. Operasi Layanan (ITIL Service Operation)

Operasi Layanan merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif contohnya seperti menjaga kestabilan operasi layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta terget kinerja layanan TI.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Operation yaitu 
- Event Management
- Incident Management
- Problem Management
- Request Fulfillment
- Access Management

5. Peningkatan Layanan Berkelanjutan (ITIL Continual Service Improvement)

Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagai Deming Quality Cycleent Incident Management Problem Management Request Fulfillment Access Management.

Dibandingkan dengan ITILv1 dan ITILv2, ITILv3 menawarkan beberapa hal, yaitu: 
  • Peningkatan kemampuan manajemen service
  • Business Relationship Management (BRM) atau manajemen hubungan bisnis yang meliputi penyedia layanan dengan pengguna.

Perbedaan ITIL versi 3 dan ITIL versi 4

Perbedaan mendasar dari ITIL versi 3 dengan ITIL versi 4 adalah adanya penambahan best practice dan sejumlah materi atau panduan baru mengenai integrasi.

ITILv4 menawarkan sejumlah kelebihan berupa:
  • Peningkatan kolaborasi bisnis antara penyedia dan pengguna 
  • Memfasilitasi proses komunikasi pada seluruh organisasi
  • Mendukung Integrasi Agile dan DevOps lainnya ke dalam strategi ITSM 
  • Dirancang lebih dapat disesuaikan dan fleksibel
  • Menawarkan pandangan holistik yang lebih baik 
  • Berfokus pada konsep biaya, hasil, risiko dan nilai

Sembilan Prinsip Dasar ITILv4
1) Collaborate 
2) Work Holistically 
3) Focus on Value 
4) Design for Experience 
5) Start Where You Are 
6) Progress Iteratively 
7) Observe Directly 
8) Be Transparent 
9) Keep it Simple



Referensi
[1] PDF Materi Perkuliahan Manajemen Layanan TI
[2] ITIL https://id.wikipedia.org/wiki/ITIL
[3] Information Technology Infrastructure Library 4 (ITIL v4) https://inixindojogja.co.id/training/itil-v4/

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama