1. Flutter
Flutter merupakan sebuah SDK untuk pengembangan aplikasi mobile yang dikembangkan oleh Google untuk membangun aplikasi yang memiliki kinerja tinggi serta dapat dipublikasi ke platform Android dan iOS dari codebase tunggal. Flutter dapat dengan mudah dipelajari karena menggunakan bahasa pemrograman Dart yang pastinya terasa familiar jika sudah terbiasa menggunakan bahasa pemrograman Java atau Javascript. Selain itu Flutter juga menyertakan kerangka reactive-functional, mesin render 2D, widget siap pakai, dan tools untuk pengembangan. (CrossTechno, 2019).
SDK atau sering disebut Software Development Kit merupakan sekumpulan tools yang diperlukan oleh seorang programmer atau developer untuk membuat aplikasi entah itu dalam bentuk Game, OS, dan lainnya.
Flutter memiliki beberapa kelebihan, yaitu :
- Fast Development. Di dalam Flutter sudah terdapat beberapa widget-widget dan class untuk membuat aplikasi, dengan fitur-fitur tersebut memudahkan dan mempercepat kita dalam mengembangkan aplikasi android maupun iOS.
- Expressive and Flexible UI. Widget-widget dan class-class yang dimiliki flutter sudah mendukung material desain di android dan desain untuk iOS, sehingga kita dapat membangun aplikasi android ataupun iOS dengan UI yang fleksibel dan ekspresif.
- Native Performance. Performa aplikasi yang kita buat akan sama seperti aplikasi native yang dibuat dengan android studio jika android dan xcode jika aplikasi tersebut dijalankan di iOS.
2. Ionic
Ionic adalah platform yang mentargetkan Programer Web agar bisa membuat aplikasi Mobile dengan teknologi Web.
Artinya apa? Programmer web yang ingin menjadi programer Mobile tidak perlu belajar Java atau Objective C atau C# untuk membuat versi Aplikasi dari layanan webnya. Inilah pandangan dari pendiri Ionic. Sebelumnya, pendiri ionic ingin membuat gebrakan revolusioner dengan konsep mengubah konsep Write one Run Anywhere dengan satu base code berbasis javascript.
Berikut ini kelebihan dari Ionic, yaitu :
- Ionic Menggunakan Lisensi Opensource. Dengan adanya lisensi opensource, kita dapat membuat aplikasi free ataupun comercial dengan Ionic.
- Ionic Menggunakan Teknologi Web Werbaru. Ionic memanfaatkan AngularJS untuk implementasi logicnya. Mengapa tidak memakai jQuery? Karena jQuery terkenal lambat di mobile sedangkan Angular menawarkan performa dan respon cepat serasa aplikasi native.
- Berbasis Apache Cordova /Phonegap. Ionic hanya menyediakan frameworknya, untuk membungkusnya menjadi aplikasi Android atau iOS anda tetap pakai phonegap. Artinya bagi para programer phonegap dengan platform lain, keahliannya tetap bisa dipakai.
- Target Hanya untuk Android 4 dan iOS 7 Keatas. Bagi yang suka dengan hal baru dan ingin kode yang bersih tanpa memikirkan kompabilitas dengan versi mobile OS lama, maka ionic adalah platform yang paling pas.
3. Java
Java adalah sebuah bahasa pemrograman yang sangat popular yang dikembangkan oleh Sun Microsystems (saat ini dimiliki oleh Oracle). Dikembangkan lama setelah C dan C++, Java menggabungkan banyak fitur-fitur canggih dari bahasa-bahasa canggih tersebut, sambil mengatasi beberapa kelemahan mereka. Walaupun demikian, tingkat kecanggihan bahasa pemrograman bergantung pada library mereka. Library ini ada untuk membantu para developer untuk membuat aplikasi.
Beberapa fitur inti Java adalah:
- Mudah dipelajari dan dimengerti
- Didesain untuk tidak bergantung kepada platform dan aman, menggunakan mesin virtual
- Bersifat object-oriented (fokus kepada objek program ketimbang logic)
Android sangat bergantung kepada sifat-sifat dasar dari Java tersebut. Android SDK mengandung banyak library Java standar (library struktur data, library matematika, library grafik, library networking dan apapun yang dapat Anda inginkan) dan juga library special Android yang dapat membantu Anda mengembangkan aplikasi Android yang keren.
Berikut ini kelebihan dari Java.
- Mudah Untuk Pengembangan Aplikasi. Setiap aplikasi maupun program yang dibuat dengan menggunakan dasar bahasa pemrograman Java mempunyai kemampuan yang sangat baik untuk dilakukan pengembangan lebih lanjut. Hal ini akan sangat membantu para programmer-progammer dan developer untuk lebih baik lagi dalam mengembangkan satu aplikasi yang berbasis Java.
- Multiplatform. Bahasa pemrograman java banyak diminati oleh para developer dan programmer karena Java menjadi salah satu bahasa pemrograman yang sifatnya multi platform, alias universal dan dapat digunakan dalam platform apapun. Hal ini membuat banyak sekali para pengembang aplikasi yang menggunakan basis bahasa pemrograman Java ini untuk membuat aplikasi yang diinginkan oleh progammer tersebut.
- Java beorientasi pada usability dan berorientasi pada objek. Keunggulan bahasa pemrograman java yang satu ini sangat berhubungan dengan kemampuan aplikasi – aplikasi yang dibuat dengan menggunakan atau berbasis Java yang mampu bekerja di platform manapun. Hal ini berhubungan dengan usability, atau kegunaan dari suatu aplikasi. Bahasa pemrograman Java adalah salah satu bentuk atau jenis bahasa pemrograman yang berorientasi terhadap objek. Itu artinya setiap aplikasi yang dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman java akan disesuaikan dengan objek atau dapat juga dengan tampilan dan interface dari aplikasi tersebut.
- Bersifat Dinamis. Sifat dinamis dari bahasa pemrograman Java ini sangat berkaitan dengan kemampuan dari bahasa pemrograman Java yang sangat mudah untuk dikembangkan. Struktur kodenya dapat dengan mudah dimodifikasi dan dikembangkan, sesuai dengan kebutuhan dari user.
4. Kotlin
Kotlin adalah bahasa pemrograman modern, disajikan secara statis yang berjalan pada platform Java Virtual Machine (JVM). Kotlin menggunakan compiler LLVM yang artinya, dapat dikompilasi ke dalam kode JavaScript. Bahasa pemrograman yang satu ini banyak diminati oleh para developer. Terutama bagi kamu yang ingin jadi developer Android, pakailah bahasa yang satu ini.
Bahasa pemrograman yang relatif baru ini mengedepankan produktifitas, oleh sebab itu Kotlin hadir dengan fitur-fitur yang memudahkan dalam pembuatan kode program.
Berikut ini fitur-fitur dari Kotlin tersebut:
- Aman dari Null, seperti yang sudah disebutkan diatas, tidak perlu lagi menghawatirkan kemungkinan timbulnya Null Pointer Exception.
- Compiler secara sistematis akan menandai pointer yang berpotensi null. Pemrograman Fungsional, mendukung lambda dan kemampuan mapping, folding, pada Collection Java.
- Anotasi Data yang otomatis dibuat untuk mengurangi boilerplate; seperti equals, hashCode, toString.
- Syntax Ramping, yang menawarkan penulisan syntax secara cepat. Membuat fungsi one-liner, membuat Java Beans hanya dengan satu baris, method setter dan getter otomatis.
- Ekstensi Fungsi yang memungkinkan untuk menambahkan method pada class tanpa harus mengubah source code-nya.
- Interpolasi String yang memungkinkan untuk memasukkan variabel ke dalam String tanpa penyambungan seperti pada EcmaScript.
- Open Source : Kotlin didistribusikan di bawah Lisensi Apache, Versi 2.0. Kompiler (kompiler Kotlin), plug in IntelliJ IDEA, dan library-library java semuanya open source.
- Easy To Learn : Bahasa Pemrograman Kotlin mudah dipelajari, Hal ini dipengaruhi oleh Java, Scala, Groovy, C #, JavaScript dan Gosu. Belajar Kotlin mudah dilakukan jika Anda sudah familiar dengan salah satu bahasa pemrograman ini. Sangat mudah dipelajari jika Anda mengenal Java.
- Safe : Kotlin menjamin setiap syntax yang kita tulis secara proses kompilasi dapat mencegah kemungkinan terjadinya error, contohnya mampu mencegah terjadinya Null Pointer Exceptions ketika kita menulis kode-kode menggunakan bahasa Java.
- Consice and Expressive : Proses kompilasi dan kerumitan pada saat coding menggunakan java akan berkurang ketika menggunakan kotlin.
- Interoperable With Java and Android : Kotlin dapat membaca kode lama atau library yang kita gunakan saat coding dengan bahasa Java dan begitupun sebaliknya.
- Digunakan oleh Perusahaan-Perusahaan Besar. Meskipun tergolong framework baru, React Native tercatat telah digunakan oleh sejumlah perusahaan besar dalam membuat aplikasi. Sebut saja aplikasi Facebook, Instagram, Airbnb, dan Baidu. Nyatanya, React Native memang dikembangkan oleh tim Facebook untuk membuat aplikasi mobile.
- Kode yang digunakan lebih simpel. React Native lebih mudah dipelajari daripada ‘Native’. Hal ini dikarenakan kode yang digunakan lebih simpel. Untuk Anda yang terbiasa dengan Javascript, menggunakan HTML, dan sejenisnya tentu akan merasa sangat familiar ketika dihadapkan dengan React Native. Selain kode yang digunakan lebih simpel, Anda tidak perlu lagi menguasai bahasa pemrograman lainnya demi bisa membuat aplikasi yang bisa berjalan di dua sistem operasi sekaligus.
- Cocok untuk startup. Untuk perusahaan yang baru merintis, atau biasa disebut dengan start up, dan ingin mengembangkan aplikasi mobile, React Native bisa menjadi pilihan framework yang tepat. Kenapa? Karena perusahaan hanya perlu merekrut satu orang developer yang menguasai React Native dan bisa menghasilkan aplikasi yang bisa berjalan di dua sistem operasi sekaligus. Sayangnya, masih jarang developer yang menguasai framework ini.
- Lebih hemat. Karena bisa merekrut satu orang untuk dua tugas sekaligus, perusahaan akan hemat dalam menggaji karyawan. Anggaran yang seharusnya digunakan untuk menggaji dua developer bisa dialihkan untuk kebutuhan lainnya yang tak kalah penting. Misalnya seperti untuk konten, marketing, atau produk activation yang tentu bakal membutuhkan banyak sumber daya.
referensi :
- http://www.candra.web.id/mengenal-ionic-framework/
- https://badoystudio.com/apa-itu-flutter/
- https://www.codepolitan.com/memulai-pengembangan-aplikasi-android-dengan-kotlin-58ad44cf5ae0c
- https://code.tutsplus.com/id/tutorials/learn-java-for-android-development-introduction-to-java--mobile-2604
Posting Komentar